Pendahuluan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan sejumlah regulasi baru pada tahun 2025 yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Indonesia. Regulasi-regulasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan dana operasional hingga penilaian produk terapi lanjutan. Pemahaman terhadap regulasi ini penting bagi para tenaga kefarmasian untuk memastikan praktik yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.Paralegal.id
Regulasi Terbaru BPOM Tahun 2025
1. Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2025: Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOK POM
Peraturan ini memberikan panduan teknis mengenai pengelolaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk pengawasan obat dan makanan. Aspek-aspek yang diatur meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pelaporan, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana tersebut oleh BPOM dan Dinas Kesehatan. POM+7Database Peraturan | JDIH BPK+7Paralegal.id+7
2. Peraturan BPOM Nomor 2 Tahun 2025: Pedoman Sertifikasi Pelulusan Batch/Lot Vaksin
Regulasi ini menetapkan pedoman untuk proses sertifikasi pelulusan setiap batch atau lot vaksin sebelum diedarkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap vaksin yang beredar memenuhi standar keamanan, mutu, dan efektivitas yang ditetapkan. Paralegal.idDatabase Peraturan | JDIH BPK
3. Peraturan BPOM Nomor 3 Tahun 2025: Perubahan Organisasi dan Tata Kerja UPT
Peraturan ini mengubah struktur organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan BPOM. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas pengawasan obat dan makanan di berbagai wilayah. POM+6jdih.pom.go.id+6jdih.pom.go.id+6POM
4. Peraturan BPOM Nomor 4 Tahun 2025: Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Regulasi ini mengatur tentang pembentukan dan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) di lingkungan BPOM. Tujuannya adalah untuk mewujudkan dokumentasi hukum yang tertib, terintegrasi, dan menjadi sumber literasi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan. POM+1Paralegal.id+1
5. Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025: Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced
Peraturan ini memberikan pedoman bagi penilaian produk terapi lanjutan, seperti terapi gen dan sel. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan proses evaluasi dan persetujuan produk terapi lanjutan dapat dilakukan secara lebih sistematis dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. jdih.pom.go.id+1Paralegal.id+1
Implikasi bagi Praktik Kefarmasian
Regulasi-regulasi terbaru BPOM memiliki beberapa implikasi penting bagi praktik kefarmasian:
-
Peningkatan Standar Operasional: Tenaga kefarmasian perlu menyesuaikan prosedur kerja mereka sesuai dengan pedoman dan standar baru yang ditetapkan, terutama dalam hal pengelolaan vaksin dan produk terapi lanjutan.
-
Transparansi dan Akuntabilitas: Dengan adanya pedoman pengelolaan dana dan dokumentasi hukum, apotek dan fasilitas pelayanan kefarmasian diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam operasional mereka.
-
Peningkatan Kompetensi: Tenaga kefarmasian perlu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat mengikuti perkembangan regulasi dan teknologi dalam bidang farmasi.
-
Kolaborasi dengan BPOM: Fasilitas pelayanan kefarmasian diharapkan dapat bekerja sama lebih erat dengan BPOM dalam hal pelaporan, pengawasan, dan implementasi regulasi baru.POM
Kesimpulan
Regulasi terbaru yang dikeluarkan oleh BPOM pada tahun 2025 menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Tenaga kefarmasian harus proaktif dalam memahami dan mengimplementasikan regulasi ini untuk memastikan pelayanan yang aman, efektif, dan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, praktik kefarmasian di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat.